MAKALAH MATERI DERET - MATEMATIKA
3.1 Pengertian Deret
Deret adalah barisan dari
bilangan – bilangan yang di susun berurutan berdasarkan aturan tertentu. Setiap
bilangan dalam barisan tersebut dinamakan “suku”, sehingga terdapat bilangan ke satu, ke dua, ke tiga dan
seterusnya sampai ke n.
Cntoh:
I.
2, 4, 6, 8, 10, n
II.
100, 90, 80, 70, 60 n
III.
1, 3, 9, 27, n
IV.
1, 1/2, 1/4, 1/8, n
Bentuk umum dari deret
atau barisan I, II, III, IV
Adalah : S1, S2, S3, S4 Sn
S1 = suku ke satu
yang merupakan bilangan tertentu
Sn = suku ke n
merupakan bilangan tertentu
Pada umum deret
dapat di bedakan menjadi dua macam yaitu deret hitung ( deret aritmatika ) dan deret ukur atau deret kali (
deret geometri )
3.2 Deret Hitung (Deret aritmatika)
Deret hitung adalah
deret yang setiap sukunya di tentukan dengan cara menambahkan bilangan yang
sama terhadap suku sebelumnya .
Misal : 12, 14, 16,
18, 20 Atau
20, 17, 14, 11, 8
Pada deret pertama
terlihat bahwa setiap suku di peroleh dengan cara menambahkan bilangan 2 (dua)
terhadap suku sebelumnya,sedangkan pada deret ke dua dengan cara menambahkan
bilangan – 3 (negatip tiga),
Bilangan 2 atau – 3
tersebut dinamakan “beda atau selisih” ( =b).
1.Mencari suku ke n pada deret hitung.
Misalkan suku pertama (S1) besarnya = a
Maka : S1 = a
S2 = s1 + b = a + b
S3 = s2 + b = (a+b) + b =
a + 2b
S4 = s3 + b = (a+2b) + b =
a + 3b
S5 = s4 + b = (a+3b) + b =
a + 4b
Sehingga dapat
dirumuskan bahwa “ suku ke n dari suatu deret hitung dapat di peroleh dengan cara menambahkan dengan bilangan (n-1) b”.
1. Mencari suku ke
n pada deret ukur.
Misalkan suku
pertama (S1) besarnya = a1
maka :
S1 = a
S2 = S1, p = ap
S3 = S2, p = (ap) p = ap²
S4 = S3, p = (ap²)
p = ap³
S5 = S4, p = (ap⁴) p = ap⁴
3.4 Penggunaan Deret Hitung dan Deret Ukur dalam Ekonomi
1. Penggunaan deret hitung dalam
ekonomi
Deret hitung dapat digunakan
untuk menyelesaikan masalah perkembangan perusahaan atau pertambahan produksi
bahan makanan
Contoh 1.
Pada tahun pertama sesuatu
perusahaan memproduksi 1.500 unit barang. Kenaikan produksi setiap tahun
direncanakan sebanyak 400 unit.
Hitunglah besarnya produksi pada
tahun ke 10 dan jumlah barang yang di produksi
selama 10 tahun tersebut.
Jawab :
a)
Sn = a + (n-1)b
Dimana : a = 1500 , b = 400 dan n = 10
S10 = 1500 +
(10-1)400
S10 = 1500 + (9x400)
= 1500 + 3600
S10 = 5100
Jadi besarannya produksi pada tahun ke 10
adalah 5100 unit
b)
Dn = ½ n ( a + sn)
Dimana : a = 1500 , n = 10 dan s10 = 5100
D10 = ½ , 10 (1500 + 5100)
D10 = 5 x 6600 = 33000
Jadi jumlah barang yang diproduksi selama 10
tahun pertama tersebut adalah
33000 unit
A.
Mempunyai hutang sebesar Rp.200.000,- dengan
kesanggupan membayar tiap bulan Rp 10.000,- ditambah bunga sebesar 2 % dari
sisa hutangnya.
Hitunglah jumlah bunga yang dibayar oleh ^
setelah hutangnya lunas dan besarnya bunga pada angsuran ke 12.
Jawab :
Jumlah angsuran hutang adalah 200.000/10.000 = 20 kali bunga pada
angsuran pertama = 0,02 x Rp 10.000,- = Rp 200,-.dengan demikian bunga dibayar
pada setiap angsuran merupakan deret hitung.
a)
Dn = ½ n {2a + (n-1)b}
Dimana : n = 20, a = 4.000 dan b = -200
D20 = ½.20 {2x4000 + (20-1) (-200)}
D20 = 10 {8000 + 19(-200)}
D20 = 10 (8000 + 3800)
D20 = 10 x 4200 = 42.000
Jadi jumlah bunga yang di bayar ^ setelah hutangnya
lunas adalah Rp 42.000
b)
Sn = a + (n-1) b
Dimana : a = 4000, b = -200 dan n = 12
S12 = 4000 + (12-1) (-200)
S12 = 4000 + 11(-200) = 4000 – 2200
S12 = 1.800-,
Jadi besarnya bunga pada angsuran ke 12 adalah:
Rp 1.800
2. penggunaan deret ukur dalam ekonomi
Deret ukur dapat digunakan dalam menyelesaian masalah
pertumbuhan penduduk dan bunga majemuk
pn = Jualan penduduk pada tahun ke n
p1 = Jumlah penduduk pada tahun pertama
R = Ratio jumlah penduduk pada dua tahun yang berurutan
n = Banyaknya tahun yang di
amati
Contoh :
Jika diketahui jumlah
penduduk pada tahun 1981 adalah 100.000.000 orang dan tingkat pertumbuhan per
tahun sebesar 2%, maka berapakah jumlah penduduk pada tahun 1991 ?
Jawab :
Kita anggap bahwa tahun
1981 sebagai tahun ke 1 maka tahun 1991 adalah tahun ke (1991-1980) tahun ke 11
R = 100% + 2% = 102% = 1,02
Sehingga:
P11 = p1R (11-1)
P11 = 100 (1,02)10
Penyelesaian selanjutnya
harus dengan “logaritma” yang akan dibahas dalam paragraph tersendiri
Mn = Jumlah modal
pada tahun ke n
Mo = Jumlah modal
pada awal tahun
I = Tingkat bunga setiap
n = banyaknya tahun pengamatan
0 Response to "MAKALAH MATERI DERET - MATEMATIKA"
Post a Comment