Pajak dan Subsidi dalam Fungsi Linear - Matematika
Ceteris paribus (factor – faktor yang
di anggap tetap) dalam fungsi penawaran adalah teknologi, pajak dan subsidi.
Apa yang terjadi kalau pemerintah mengenakan pajak atau subsidi ?
Bila faktor – faktor yang di anggap itu
berubah, maka fungsi penawaran akan berpindah tempat atau bergeser. Misalkan
pemerintah mengenakan pajak terhadap rokok yang di jual (cukai tambahan). Jenis
pajak ini di kenakan pada setiap bungkus rokok , maka produsen berusaha untuk
menggeser beban pajak tersebut kepada konsumen dengan cara menaikkan harga
sebesar pajak yang harus di bayar kepada pemerinta. Tindakan seperti ini sama
saja dengan menggeser kurfa penawaran ke atas sebesar (t) yang dikenakan.
Dengan adanya pajak maka posisi
keseimbangan berubah karena produsen manawarkan harga jual yang lebih tinggi
.Akibatnya, harga keseimbangan yang tercipta mejadi lebih tinggi dari harga
keseimbangan sebelum ada pajak dan keseimbangannya pun menjadi lebih sedikit
Contoh
:
Bila
fungsi permintaan dan penawaran akan suatu barang di tunjukan oleh persamaan :
FD; Qd
= 15 –Pd atau
FD;Pd=-Q+15 dan FS; Q8 = 2p8 – 6
atau FS; Ps=1/2Q+3
Pajak
yang di kenakan oleh pemerintah Rp 3,- per unit(t).Berapa jumlah dan keseimbangan
sebelum dan sesudah ada pajak ?
Sebelum
pajak , Keseimbangan tercapai bila Fd = Fs dan setelah ada pajak Fd =FSt
15 – P = 2P – 6
-3P = -21
Pe = 7
Qe = 15 – P
Q = 15 – 7
Qe = 8
Jadi
harga keseimbangan p = 7 dan jumlah keseimbangan Q = 8 setelah ada pajak,
fungsi permintaan tidak berubah yaitu:
Qd = 15 - Pd
Fungsi
penawaran yang baru setelah
ada pajak( FSt)
Qs = 2(Ps1
– 3) -6 atau Ps =1/2Q+3 + pajak(t=3)
Atau
Qs = 2Ps1
-6 -6.
Qs = 2Ps1
-12
Keseimbangan
yang baru terjadi pada Pt =
9 dan Q t=
6
Dari contoh di atas ternyata
pajak menyebabkan harga jual menjadi lebih tinggi. Hal ini di sebabkan produsen
berusaha untuk menggeser beban pajak ke konsumen. Akan tetapi dalam
kenyataannya konsumen tidak
menaggung semua beban pajak.Ini berarti ada sebagian pajak yang mesti harus
ditanggung oleh produsen. Beban pajak yang di tanggung oleh konsumen besarnya
adalah selisih antara harga keseimbangan setelah ada pajak dengan harga
keseimbangan sebelum ada pajak. Sisa pajak (yaitu selisih antara besar pajak
yang di kenakan dengan bagian pajak yang di tanggung oleh konsumen), menjadi
tanggungan produsen.
Pajak yang di kenaikan pemerintah
pada setiap unit barang yang di jual di terima oleh pemerintah. Jumlah pajak
yang di terima oleh pemerintah dapat di hitung dengan mengalikan jumlah unit
barang yang di jual di kalikan dengan besarnya pajak yang di kenaikan di setiap
unitnya.
Subsidi merupakan kebalikan pajak
dan menyebabkan harga jual barang tersebut menjadi lebih murah karena biaya
produksi menjadi lebih ringan.Akibatnya setelah di lakukan subsidi harga
keseimbangannya menjadi lebih rendah dari pada sebelumnya dan jumlah
keseimbangan menjadi lebih bannyak.
Contoh
:
Fungsi permintaan dan penawaran
sesuatu barang ditunjukkan oleh persamaan:
Qd = 10 – Pd dan Qs
= -6 + 2ps
Pemerintah
mengenakan subsidi sebesar Rp 2,- untuk setiap unit barang yang di jual
Pertanyan :
a. Hitung
harga dan jumlah keseimbangan sebelum ada subsidi!
b. Hitung
harga dan jumlah keseimbangan setelah ada subsidi!
c. Berapakh
pengeluaran pemerintah untuk subsidi?
d. Gambarkan
grafiknya!
a. Persamaan
permintaan dan penawaran sebelum ada subsidi :
Qd
= 10 – Pd
Qs
= -6 + 2Ps
Keseimbangan
tercapai bila Pd = Ps dan
Qd = Qs
Jadi
:
Q = 10 – P
Q = -6 +
2P
10 – P = -6 + 2P
-3P = - 16
P = 51
3
Q = 10 - 51
3
Q = 51
3
Jadi harga
keseimbangan p1 = 51
3
Dan jumlah
keseimbangan Q1 = 42
3
b. Setelah
ada subsidi sebesar S = 2
Persamaan
permintaan :
Qd = 10 - Pd
Persamaan permintaan :
Qs = -6 +
2(Ps1 + s) atau
Qs = -6 +
2Ps1 + 4
Qs = -2 +
2Ps1
Keseimbangan
baru tercapai :
Qd = Qs
Q = 10 – P
Q = -2 + 2p
10 – P = -2 + 2P
-3P = -12
Q = 10 – P
Q = 10 – 4 = 6
Jadi
setelah ada subsidi, Harga keseimbangan P2 = 4 dan jumlah keseimbangan Q2 = 6
c. Bagian
subsidi yang di nikmati oleh konsumen
P1 – P2 = 51 - 4
3
= 11
3
Bagian
subsidi yang di nikmati oleh produsen :
= S – (P1 – P2) = 2 – 11 = 2
3 3
d. Pengeluaran
pemerintah untuk subsidi :
Q2 x S = 6 x 2 =12
0 Response to "Pajak dan Subsidi dalam Fungsi Linear - Matematika"
Post a Comment