MAKALAH PENGANTAR EKONOMETRIKA
Ekonometri sebagai integrasi dari ilmu ekonomi, statistik dan matematika telah menampakkan peranannya dalam penelitian – penelitian empiris bidang ekonomi. Peranannya itu menjadi semakin menonjol dewasa ini seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menjawab tantangan permasalahan yang semakin kompleks dan bersifat multidimensional. Metodologi ekonometrika telah berkembang dengan pesat akhir-akhir ini, dimana perkembangan itu didukung oleh berbagai fasilitas lainnya seperti komputer dan tentu saja karena perkembangan dari ilmu ekonomi, statistik dan matematika itu sendiri.
Penggunaan ekonometrika telah sedemikian luas sehingga hamper semua jurnal, tesis, disertasi dan bahkan skripsi dalam ekonomi memakai ekonometri sebagai salah satu alat yang digunakan. Sementara itu dalam prakteknya, ekonometri terutama dipakai di bank sentral, oleh tim ekonomi pemerintah untuk melakukan perencanaan dan analisis kebijakan ekonomi dan juga oleh dunia usaha untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan. Selain di bidang moneter, ekonometrika jug sudah banyak dipakai diberbagai bidang ekonomi lain dan juga bisnis dan manajemen, seperti mikroekonomi, marketing dan finance.
Ekonometrika merupakan salah satu alat analisis penting di bidang ekonomi. Dalam analisis ekonometrika, ketersediaan data yang sesuai sangat mempengaruhi hasil analisis yang diperlukan. Data untuk pekerjaan ekonometrika terdiri dari tiga jenis, yaitu data time series atau runtun waktu, cross section, dan data panel. Data time series merupakan sekumpulan observasi dalam rentang waktu tertentu. Data ini dikumpulkan dalam interval waktu secara kontinu, misalnya data mingguan, data bulanan, data kuartalan, dan data tahunan. Data cross section merupakan data yang dikumpulkan dalam kurun waktu tertentu dari sampel. Data panel merupakan gabungan antara data time series dan data cross section (Widarjono, 2007).
Ekonometrika memberikan muatan empiris (berdasarkan observasi atau eksperimen) terhadap hampir semua ilmu ekonomi. Jika dalam studi atau eksperimen kita menemukan bahwa ketika harga satu unit barang/jasa naik sebesar satu dolar dan jumlah permintaan turun, katakanlah, 100 unit, maka kita bukan hanya menegaskan kaidah tentang permintaan, melainkan dalam proses tersebut kita juga memberikan taksiran angka-angka mengenai hubungan antara kedua variable (harga dan jumlah permintaan atau kuantitas).
Secara sederhana ekonometrika dapat di definisikan sebagai suatu analisis kuantitatif dari fenomena ekonomi yang aktual berdasarkan pada pengembangan secara bersama dari teori dan pengamatan, yang dihubungkan dengan metode-metode penarikan kesimpulan yang sesuai. Dengan demikian ekonometrika dapat di pandang sebagai integrasi dari ilmu ekonomi, matematika, dan statistika yang bertujuan untuk menghasilkan nilai-nilai numerik mengenai hubungan parameter ekonomi (seperti misalkan elastisitas, propensitas, nilai-nilai marginal) dan menguji atau membuktikan teori-teori ekonomi. Hal ini merupakan suatu bentuk khusus dari analisis dan penelitian ekonomi, dimana teori ekonomi umum dirumuskan dalam bentuk-bentuk matematik, kemudian dikombinasikan dengan pengukuran empirik dari penomen aekonomi. Berawal dari hubungan-hubungan teori ekonomi, kemudian kita menyatakan hubungan tersebut dalam bentuk matematik (merumuskan dalam model matematik) agar hubungan itu dapat di ukur, lalu kita gunakan metode khusus, yang disebut sebagai metode ekonometrika, agar memperoleh nilai-nilai numerik berupa koefisien-koefisien dari hubungan ekonomi tersebut.
Adapun tiga tujuan ekonometrika, yaitu analisis struktural, peramalan dan evaluasi kebijakan. Studi ekonometrika tidak harus mencakup ketiga tujuan tersebut akan tetapi dapat mencakup salah satu tujuan tersebut tergantung pada bahan material yang tersedia dan tujuan studi ekonometrika.
Analisis struktural adalah penggunaan penaksiran model ekonometrik untuk mengukur besaran kuantitatif hubungan variabel-variabel ekonomi' Analisis struktural juga memfasilitasi perbandingan beberapa teori pada fenomena yang sama. Analisis struktural bertujuan memahami ukuran kuantitatif, pengujian dan validasi hubungan ekonomi. Misalnyam pengukuran hubungan antara inflasi dan tingkat pengangguran. Philltps curve terah mendorong berbagai pengembangan teori pengangguran.
Peramalan adalah penggunaan penaksiran model ekonometrik untuk memprediksi nilai kuantitatif dari variabel di luar data yang diamati. Peramalan didasarkan atas aksi, misarnya, pemberian bahan baku dan tenagakerja dalam satu perusahaan berdasarkan atas peramalan penjualan periode berikutnya.
Evaluasi kebijakan adalah penggunaan penaksiran model ekonometrik untuk memilih beberapa alternatif kebijakan. salah satu pendekatan eksplisit adalah maksimisasi fungsi tujuan dengan memilih kebijakan tertentu. cara pendekatan rain adalah dengan simurasi berbagai alternatif kebijakan dan membuat peramalan bersyarat dari nilai masa datang variabel yang relevan.
Ketiga tujuan utama dari moder ekonometrik tersebut saring berhubungan. Anarisis strukturar menggunakan penaksiran moder eko- nometrik' peramalan menggunakan analisis struktural, dan evaruasi kebijakan menggunakan moaer ekonometrik dengan peramaran ber_ syarat atau condittonal forecast. Dalam model ekonometrik variabel di sebelah kiri persamaan lazim disebut variabel endogen, dan variabel di sebelah kanan persamaan lazim disebut variabel eksogen. Penjelasan variabel dalam model ekonometrik akan dijelaskan pada bagian berikutnya. Beberapa contoh studi ekonometrika sederhana, antara lain: Kurva permintaan dan elastisitas harga permintaan.
Kurva permintaan individu konsumen dirumuskan daram bentuk fungsi, e =Q (P), di mana e dan p masng-masing adalah kuantitas permintaan dan harga. Konsep kurva permintaan daram contoh moder di atas dijelaskan oleh besaran elastisitas harga permintaan, yaitu rasio relative perubahan jumrah yang diminta amrat perubahan harga. Hipotesis permintaan menjeraskan bahwa erastisitas harga permintaan mempunyai tanda negatif, artinya peningkatan harga jual akan menurunkan jumlah yang diminta. Berapa besar perubahan jumlah yang diminta akibat perubahan harga memerrukan pengukuran dengan model ekonometrik.
Ekonometri memberikan muatan empiris (yaitu berdasarkan observasi atau eksperimen) terhadap hampir semua ilmu ekonomi. Jika dalam suatu studi atau eksperimen kita menemukan bahwa ketika harga satu unit barang/jasa naik sebesar satu dolar dan jumlah permintaan turun, katakanlah, 100 unit, maka kita bukan hanya menegaskan kaidah tentang permintaan, melainkandalam proses tersebut kita juga memberikan taksiran angka-angka mengenai hubungan antara kedua variable (harga dan jumlah permintaan atau kuantitas).
Langkah awal adalah mencari teori ekonomi yang cocok dengan topik yang ingin dipelajari. Kemudian membuat 2 hipotesis yang saling berbeda yakni seperti HO dan H1. Untuk mengetahui pengaruh kedua variabel, itu dapat ditentukan berdasarkan hipotesis yang lebih dominan. Bagaimana kita menentukan hipotesis mana yang lebih dominan? Maka inilah yang menjadi pertanyaan empiris.
Mengumpulkan data
Untuk keperluan empiris, kita perlu informasi kuantitatif tentang kedua variable. Ada 3 jenis data yang umumnya tersedia untuk keperluan analisis empiris.
Menentukan Model Matematis untuk Teori Tersebut
Untuk mengetahui pengaruh kedua variabel, kita perlu menggambarkan data keduanya ke dalam diagram pencar (scatter diagram atau scattergram). Dengan diagram pencar tersebut, kita bisa korelasi kedua variabel apakah positif atu negatif.
Kemudian selanjutnya kita membuat taksiran awal dan membuat model matematis
sederhananya.
Menentukan Model Statistic, atau ekonometri, dari Teori Tersebut
Model matematis murni yang dirumuskan pada langkah sebelumnya tidak selalu benar adanya. Model semacam itu mengasumsikan suatu hubungan yang pasti (deterministik)antara kedua variabel tersebut. Padahal dalam kenyataan sering hubungan variabel tidak pasti atau bersifat statistik. Oleh karena hal di atas, maka kemungkinan pengaruh semua variabel lain dimasukkan ke model matematis tadi (sehingga menjadi model statistik). Semua pengaruh variabel lain diwakilkan dengan variabel “u” untuk menyatakan faktor kesalahan acak atau gangguan acak. Model yang sudah ditambah dengan faktor variabel lain itu merupakan model statistic atau empiris atau ekonometri. Persamaan (model) itu merupakan salah satu contoh model regresi linear dan inilah yang menjadi topik utama pembahasan. Dalam model ini terdapat 2 variabel yakni variabel tak bebas (dependentvariabel),variabel yang berada di sisi kiri dan variabel bebas (independent variabel), variabel yang berada di sisi kanan atau variabel yang bersifat menjelaskan (explanatoryvariable). Dalam regresi ada hubungan sebab akibat. Apakah ini berarti bahwa kedua variabel pada model ekonometri memiliki hubungan sebab-akibat; dalam hal ini variable independent merupakan faktor penyebab variabel independent sedangkan variable dependent merupakan faktor akibat?Tidak selalu demikian keadaannya. Sebagaimana diuraikan oleh Kendall dan Stuart, “Suatu hubungan statistik, betapapun kuat dan meyakinkan, tidak dapat menentukan hubungan sebab-akibat : gagasan kita tentang hubungan sebab akibat tentulah berasal dari luar ilmu statistic, yaitu pada intinya berasal dari beberapa teori yang ada.” Jika hubungan sebab-akibat tidak dapat ditentukan, maka lebih tepat bila kita menyebutnya sebagai hubungan prediktif: Berdasarkan nilai variabel independent tertentu, dapatkah kita memprediksi besarnya variabel dependent?
Menaksir Parameter-parameter dari Model Ekonometri yang Dipilih
Berdasarkan data yang ada bagaimana kita menaksir parameter-parameter dari model ekonometrika tadi, dalam hal ini bagaimana kita memperoleh angka-angka (hasil taksiran) dari kedua parameter ini? Ini akan menjadi focus bahasan di Bagian II, dimana kita mengembangkan metode yang cocok, terutama metode kuadrat terkecil biasa (ordinary least-square/OLS). Dengan OLS kita mendapat persamaan yang masih merupakan taksiran dari model sebelumnya. Ini ditandai dengan “^” pada variabel dependentnya. Taksiran atas μ disebut sisa atau residual. Garis regresi yang ditaksir, menyatakan hubungan antara variabel independent rata-rata dan variabel dependent.
Memeriksa Kecocokan Model : Pengujian Spesifikasi Model
Perlu kita ingat lagi bahwa regresi tidak menjelaskan hubungan sebab-akibat; teori yang relevan haruslah menentukan apakah salah satu atau lebih variabel bebas memiliki hubungan dengan variabel tidak bebas. Pada tahap ini kita akan membuat regresi linear berganda dan kemudian juga membuat penaksiran empiris atas model yang ada pada langkah sebelumnya menggunakan metode OLS. Maka model mana yang akan kita pilih, model pada langkah yang ke-6 ini atau model yang pada langkah ke-5 tadi? Karena model persamaan pada langkah ke-6 ini telah mencakup model yang ada pada langkah sebelumnya, maka kita pilih model pada langkah ke-6 ini. Lalu kita akan berhenti sampai mana? Variabel-variabel lain bisa jadi tersedia, namun kita mungkin tidak ingin memasukkan semua variabel tersebut ke dalam model karena tujuan pengembangan model ekonometri bukan untuk menangkap realitas secara keseluruhan, melainkan hanya segi-segi yang penting saja. Bila kita memasukkan semua variabel yang mungkin ke dalam model regresi, model tersebut akan menjadi susah dipakai dan sangat tidak praktis. Model yang dipilih akhirnya haruslah yang merupakan replica yang cukup masuk akal dari realitas yang sesungguhnya.
Menguji Hipotesis yang Dihasilkan dari Model
Setelah akhirnya berhasil menetapkan sebuah model, kita mungkin ingin melakukanpengujian hipotesis. Dalam hal ini, kita mungkin ingin mengetahui apakah model yang ditaksir masuk akal dari sisi ilmu ekonomi dan apakah hasil yang diperoleh cocok dengan teori ekonomi yang mendasarinya.
Menggunakan Model untuk Melakukan Prediksi atau Peramalan
Model yang kita taksir akan kita gunakan untuk prediksi atau peramalan. Nantinya kita akan dapat membandingkan nilai prediksi dengan nilai aktual yang tersedia. Selisih antara kedua nilai tersebut menyatakan kesalahan prediksi. Tentu kita akan berusaha agar kesalahan prediksi itu sekecil mungkin.
Sejak ditemukan pada tahun 1930-an ilmu ekonometrika telah mendorong perkembangan teori murni, baik dari sudut pandang matis maupun penafsiran empiris terhadap hubungan-hubungan ekonomi. Peranan ekonometri terutama pada penafsiran empiris, dan penerapan matematis pada teori ekonomi sekarang disebut “ilmu ekonomi matematik”. Muncul anggapan yang keliru bahwa ekonometri sama dengan penerapan matematik dalam ilmu ekonomi. Ekonometrika tidak sama dengan ilmu ekonomi matematik, juga tidak sama dengan statistic ekonomi.
0 Response to "MAKALAH PENGANTAR EKONOMETRIKA"
Post a Comment